Hari Rabu kami kembali beraktivitas
dirumah. Berhubung Nafeeza sedang libur, maka kami merencanakan untuk belajar
iqra bersama-sama. Berlatih iqra yang tidak menggunakan buku, melainkan
menggunakan kartu yang bertuliskan huruf hijaiyah. Cara ini dirasa lebih
efektif karena belajar perhuruf untuk digabung menjadi kata. Nafeeza lebih
tertarik menggunakan metode ini dibandingkan dengan membaca buku per halaman. Konsentrasinya
lebih fokus karena hanya melihat satu saja huruf setiap ditanya. Selain itu ada
beberapa gambar donat yang menggoda dan dikemas dengan metode permainan ular
tangga.
Kami pun mulai menyiapkan peralatan yang
diperlukan. Zafran menemani saya dan Nafeeza belajar sambil bermain. Alat yang
diperlukan hanyalah seperangkat kartu flashcard dari box satu sampai sepuluh. Aturan
permainannya kita harus menghapalkan terlebih dahulu setiap box, baru bisa
lanjut ke box selanjutnya. Tentunya dengan kenaikan tingkat kesusahan yang
berbeda-beda. Semakin tinggi boxnya semakin sulit untuk dihapal atau
dilafalkan. Setiap box berisi beragam jumlah huruf, ada yang hanya 6, ada yang
12 ada juga yang 10. Oleh pembuatnya sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga anak
akan menghapal huruf hijaiyah mulai dari
yang mudah, agak sulit, dan sulit. Terbukti memang pada box ketiga ada beberapa
huruf yang Nafeeza sering tertukar pelafalannya, misalnya : huruf Tha dengan
Dzo , dan huruf Sho dengan Dhlo perlu diulang beberapa kali agar Nafeeza hapal
dan paham perbedaannya.
Target
dari pembelajaran metode flash card
ini berbeda-beda untuk setiap anak. Menurut petunjuk penggunaan, setiap anak
belajar huruf dalam 1 box hijaiyah hanya sekitar 5-10 menit setiap harinya.
Jika Ia sudah hapal lebih cepat dari target waktu maka bisa dilanjutkan sesuai
dengan kemampuan sang anak, namun apabila belum bisa mencapai target satu box dalam satu hari,
bisa diulang dihari berikutnya. Alhamdulillah karena proyek belajar iqra ini
masih level 1 Nafeeza dalam satu hari sudah bisa menghapalkan 8 box sekaligus.
Box 1 sampai dengan 5 adalah box dasar yang memang sering diulang di buku iqra
satu. Oleh karena itu, ketika mengulang tidak ada kesulitan yang berarti.
Zafran
adik Nafeeza ikut belajar sambil memegang kartu huruf hijaiyah. Meskipun belum
paham, namun Ia mulai mendengar dan melihat
hurufnya sambil bermain. Alhamdulillah proyek belajar iqra berjalan lancar,
kami berencana untuk melanjutkannya esok hari supaya bisa menamatkan level satu
dan melanjutkannya ke level 2. Selesai belajar, saya menceritakan pada Papa
Nafeeza Apa yang sudah kami lakukan tadi,
setelah hari sebelumnya saya memberitahukan akan mengajarkan Nafeeza metode
Iqra.
Semoga
Nafeeza selalu semangat belajarnya dan metode
flash card ini membuat Nafeeza dan Zafran lebih memahami cara membaca huruf hijaiyah dengan lebih menyenangkan. Aamiin..
#tantanganharikeenam
#level3
#kuliahbunsayIIP
#IIP
#Bundasayang
0 comments:
Post a Comment