Hari minggu waktunya kami berempat
berkumpul bersama. Biasanya kami pergi ke taman sekedar untuk berjalan-jalan
sambil mencari jajanan. Wisata kuliner bahasa kerennya. Namun kali ini ada
rencana dadakan yang diajukan oleh suami saya. Papa Nafeeza ingin berlatih taekwondo
kembali sebelum ujian kenaikan tingkat. Walaupun usia sudah bertambah, namun
semangatnya untuk naik tingkat ke sabuk hitam strip 4 tetap membara. “Ingin
bisa melatih anak-anak belajar taekwondo”, ujarnya. Kami sejak pagi hari sudah
dikomando untuk segera bersiap-siap. Suami saya yang memimpin. Anak-anaknya
diminta untuk sarapan segera dan menghabiskannya, kemudian mandi. Untunglah saya
memang sudah terbiasa menyiapkan sarapan setiap jam 7 pagi, jadi tidak perlu
menunggu lama untuk anak-anak agar bisa segera menyantap sarapannya.
Sambil menyuapi Zafran, saya memasak
air untuk mereka mandi. Sementara suami saya memasak untuk kami berdua sarapan.
Suami saya berpesan, agar kami bisa siap berangkat pukul 08.30 pagi. Sementara waktu
sudah menunjukkan pukul 08.15 saat saya sedang menyuapi anak-anak. Bagai sedang
menaiki roaler coaster, rasanya waktu
semakin tegang dan cepat sekali berlalu. Nafeeza yang sudah bisa makan sendiri,
dan Zafran diminta segera menghabiskan makanannya. Kemudian setelah itu, saya
memandikan mereka berdua. Sudah dikejar secepat apapun, ternyata tetap belum
bisa. Saya belum mandi dan sarapan. Maka saya dan suami pun bergantian mandi
dan sarapan. Ya… sudah menikah dan mempunyai anak kecil serta bayi membuat
persiapan sebelum berangkat semakin banyak. Selain menyiapkan pakaian, pampers,
juga menyiapkan bekal makanan diperjalanan sebagai persiapan seandainya
perjalanan diluar rumah memakan waktu yang lama sampai melebihi jam makan
siang.
Jam 9 pagi persiapan kami hampir selesai.
Suami memberi makan ayam dan kelinci sebelum pergi. Binatang peliharaan yang
kami sayangi ini makan dengan lahap. Mereka terlihat lapar saat suami saya memberi
makan. Selesai persiapan, kami segera pergi menuju Sabuga. Tempat latihan
taekwondo bersama. Sampai disana ternyata ada anak SD yang usianya terpaut 2
tahun dari Nafeeza sedang berlatih taekwondo. Mereka terlihat lucu dan
menggemaskan, semangat berlatih dan berteriak dengan suaranya yang khas.
Nafeeza tertarik untuk ikut berlatih. Ia ingin ikut belajar menendang dengan
kaki memutar kebelakang. Gerakan yang cukup sulit untuk ukuran anak-anak. “Nanti
papa yang latih ya”, ujar papanya pada Nafeeza.
Selesai berlatih taekwondo, kami
berencana untuk makan bersama. Nafeeza ingin pergi ke Taman seperti biasa. Maka
papanya mencari tempat makan yang dekat dengan taman sebagai alternatif. Kali ini
makan bersama tidak hanya kami sekeluarga, tapi juga ditemani Sabeum yang sudah
lama tidak bertemu. Sambil menikmati segelas yoghurt leci dan pempek, juga sate
kami berbincang bersama mengenang masa lalu. Berhubung waktu beranjak siang
hari, Sabeum berpamitan untuk pulang. Karena sudah adzan dhuhur kami memutuskan
untuk sholat dhuhur dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.
Hari minggu benar-benar kami nikmati
untuk waktunya berkumpul bersama keluarga. Walaupun rencananya mendadak, tetapi
semua senang, dan menikmati perjalanan seru setiap detiknya. Oleh karena itu,
hari minggu merupakan hari libur yang selalu kami nantikan.
#tantanganharikesepuluh
#kuliahbunsayIIP
#level3
#IIP
0 comments:
Post a Comment