Hari Sabtu kami berencana untuk
pergi ke rumah saudara yang ada di Ciwidey. Jarak yang jauh membuat kami harus
melewati tol agar dapat menghemat waktu dan tidakterkena kemacetan dijalan
raya. Kami ditemani oleh Kakek dan Nenek Nafeeza dan Zafran.
Saat kebosanan melanda di jalan tol,
Nafeeza tiba-tiba nyeletuk meminta kakeknya untuk menghitung jumlah pohon yang
mereka temukan saat mobil sedang melaju kencang. Dengan lantang Ia berteriak, “Ayo
Bapak, kita hitung sama-sama!”. Bapak adalah sebutan untuk kakeknya yang
merupakan ayah dari suami saya. “Bapak, itu ada pohon, satu, dua, tiga, dan
mereka pun terus menghitung sampai keluar pintu tol. Ternyata ada lebih dari 10
pohon yang mereka temukan. Alhamdulillah
Nafeeza sudah lancar menghitung sampai 100 tanpa salah, jadi saat bertemu
dengan jumlah yang lebih dari 10, Ia bisa menyebutkannya dengan benar.
Perjalanan
yang cukup jauh, membuat kami kepanasan, baju Nafeeza mulai basah karena
keringat. Merasa tak nyaman, Ia mulai mengeluh dan menangis. Saya mengalihkannya
dengan memintanya menunjukkan mobil-mobil yang berwarna hitam, biru, merah, dan
abu-abu yang sudah ia temui selama dipejalanan.
Perhatiannya
mulai beralih mengamati laju mobil yang berkendara dikemacetan lalu lintas.
Zafran mendengarkan kakaknya sambil terus mengamati jalanan. Ia turut
berkomentar dengan bahasa bayinya. “ Aah..uh..oh…” lucu juga mendengarnya. Mungkin
Ia ingin memberitahukan "itu mobilnya, Ma".
Tak
terasa kami sampai pada tempat tujuan, dan hari ini pelajaran matematika bisa
didapatkan dengan mengamati benda sekitar yang dijumpai diperjalanan.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#MathAroundUs
#ILoveMath
0 comments:
Post a Comment