Hari ke sembilan belajar matematika,
saya tidak mempersiapkan apapun sebagai media peraga. Hari ini benar-benar
hanya berdasarkan imajinasi dalam pikiran sambil bernyanyi bersama-sama.
Nafeeza dan Zafran turut mendengarkan, sementara papanya ikut tertawa dan gemas
saat mendengar anaknya berpikir agak lama.
Dimulai dengan menyanyi “tek kotek,
kotek, kotek, anak ayam turun 10, mati satu dimakan tikus, dikandang sia berapa
?” Nafeeza langsung memainkan jarinya. “Mah ini kan 10, terus mati satu (satu jari dilipat) jadi
jawabannyaaa… sembilaaan .”
Zafran
memperhatikan jari kakaknya sambil ikut menari mengikuti irama.
“
OK, kita lanjut soal selanjutnya ya…” jawab saya.
“Suatu
hari Papa membeli stroberi di Pasar 20 buah, nah… sampai di rumah buahnya sisa
10. Setelah dilihat, kantongnya bolong.” “Berapa stroberi yang jatuh dijalan?”
Nafeeza
terlihat aga kebingungan dengan tangannya. Kemudian saya mengingatkannya
tentang materi jaritmatika yang pernah diajarkan padanya dulu. Feeza anggap
jari kiri itu sebagai perwakilan angka yang puluhan, satu jari artinya 10, nah
jika ada 2 jari berarti20, kemudian dikurangi 10 jadi tinggal berapa?
Masih
sambil berpikir, tapi akhirnya mengerti maksud saya, hmmm…10.
“Nah
iya betul.” jawab saya. Feeza kalau
angkanya sama-sama puluhan berarti tinggalmelihat angka depannya aja ya…
Adiknya
sambil mendengar saya kenalkan juga bentuk yang ada di mainan ikannya. Ini bentuk
segitiga de, tabung,dan kubus.
Alhamdulillah…
selesai pelajaran matematika hari ini, semoga semakin diasah semakin pintar
dalam berhitung. Begitu pula adiknya.
#Tantangan10Hari
#level6
#KuliahBunsayIIP
#MathAroundUs
#ILoveMath
0 comments:
Post a Comment