Anak-anak pastilah memiliki keinginan untuk membelanjakan sesuatu, baik berupa barang atau makanan. Biasanya mereka meminta uang jajan. Namun, apakah jajan ini baik atau tidak ? Tentunya kita perlu mencontohkannya kepada anak. Jajan diperbolehkan asalkan mengutamakan kebutuhan yang utama. Tidak sembarang barang atau makanan bisa mereka beli dengan seenaknya. Ada beberapa makanan dan barang yang perlu pengawasan orang tua untuk membelinya. Misalnya jajanan tidak sehat dengan pengawet dan pewarna tekstil, ataupun barang yang penggunaannya tidak dibutuhkan oleh anak kita.
Pola jajan anak memang tergantung kebiasaan. Anak yang terbiasa jajan ke warung dan bisa meminta uang seenaknya akan terbiasa begitu hingga ia dewasa. Kita perlu memberi pengertian pada anak agar mereka mengerti. Begitu pula dengan barang yang tidak berguna. Jika dirumah ada beberapa, tak perlu kita mengijinkannya untuk membelinya lagi.
Nafeeza pernah meminta saya membelikan slime saat berjalan-jalan ke swalayan membeli kebutuhan bulanan. Saya memberi pengertian padanya agar ia tidak membelinya terus menerus, karena stok slime yang ada dirumah masih ada. Dengan kecewa, ia menolak penjelasan saya. Tetap merajuk ingin membeli. Namun, saya menjelaskan kembali bahwa slime miliknya belum semua terpakai. Slime hanya akan dibeli dan dimainkan sebentar kemudian dilupakan. Maka akhirnya ia mengerti, dan tidak merajuk lagi untuk membeli slime.
Alhamdulillah... saya bisa memberikan penjelasan padanya. Jika anak punya keinginan jajan, kita sebagai orang tua memang perlu mencontohkan jajan itu untuk keperluan yang utama, jangan menghamburkan uang dan boros dalam pembelanjaan. Orang tua teladan juga akan menghemat pengeluaran, dan bijak dalam pengeluaran. Kita juga tidak boleh mencontohkan pembelian barang yang tidak perlu. Jajan Acesoris wanita yang mahal misalnya.
Semoga anak kita mengerti dan semakin bijak dalam membelanjakan uang jajannya, ya Ma😄
#Tantangan10hari
#KuliahBunsayIIP
#CerdasFinansial
#Day9
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
Saturday, September 30, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment