Saturday, September 2, 2017
Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Berbagi ?
Emak pernah puyeng gara-gara anak balitanya berebut mainan?
Tos dulu kita Mak. Semua Emak yang sedang menemani anak balitanya bermain dan mendapati mereka bertengkar berebut mainan terkadang dibuat pusing karena ulah anaknya.
Apalagi jika perebutan mainan berujung saling rebut dan salah satu anak menangis, raungan mereka membuat para emak nyut-nyutan di kepala.
Eits tapi tunggu dulu Mak, jangan menyalahkan anak yang sedang belajar melewati fase ini. Perebutan mainan di usia 2 - 3 tahun wajar terjadi karena mereka sedang dalam masa mengenali barang pribadinya. Kalau bahasa kerennya ini masa "aku" yang sedang ingin diakui keberadaannya. Emak seharusnya bangga karena mereka bisa mempertahankan barang miliknya dan mengenali mana barang punya saya dan bukan milik saya.
Selain itu, kita sering mendapati pada fase ini anak begitu ingin memperlihatkan barang miliknya kepada temannya, apalagi jika barang itu barang baru. Sebagai ibu kadang kita berpikir kalau itu sikap sombong, namun sebenarnya secara psikologis sang anak sedang mencari tahu mengenai kepemilikan barang itu seperti apa, bagaimana cara mempertahankannya jika ada yang merebut, dan bertahap belajar untuk berbagi.
Ok, setelah tau anak sedang dalam fase ini, lalu apa yang seharusnya kita lakukan ?
Ada beberapa hal yang bisa dicoba.
- Dengarkan isi hati kedua belah pihak.
Kita tidak dapat menyalahkan salah satu pihak, harus ditanamkan rasa adil sejak dini, sehingga anak merasa dihargai dan disayangi oleh ibunya.
- Beri Pengertian
Apabila penjelasan sudah didengarkan, tugas kita selanjutnya adalah memberi pengertian. Kakak dan adik diajarkan mengenai kepemilikan barang. Jika ingin meminjam, harus izin terlebih dahulu. Jangan langsung merebut dengan kasar.
-Jika cara diatas masih belum mempan, emak bisa mengalihkan perhatian mereka.
Bisa dengan masak bareng, bermain sepeda, atau mendongeng.
-Bacakan buku mengenai kisah anak yang memiliki masalah yang sama
Misalnya : Buku mengenai indahnya berbagi
Biasanya anak akan lebih mempan dinasehati lewat membaca buku, mendengarkan dongeng, dan menonton video kisah anak. Lewat cara ini anak merasa tidak digurui secara langsung. Anak lebih mudah mencerna.
-Berikan alternatif permasalahan untuk keduanya dan ajak anak memecahkan masalah bersama. Setelah itu pilih solusinya.
Misal : jika bermain harus mau berbagi, dengan ketentuan mau bergiliran menggunakan.
Ada time out yang bisa dikenakan jika sedang bermain.
Kedua anak harus mau menaati peraturannya.
Itu semua pendapat saya berdasarkan pengalaman mengasuh anak balita, Emak punya saran yang lain?
Yuk ngobrol cantik disini, siapa tau bisa menjadi masukan untuk kebaikan bersama.
Labels:
Parenting
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment